Aku baru saja bertemu dengan mu  yaa romadhon

tapi harus engkau tinggal

Aku baru saja mengenalmu, tapi segera engkau tinggal

Aku belum terasa mesra denganmu yaa romadhon

namun harus engkau tinggal

Aku baru saja mimpin dengan mu yaan ramadhon

namun engkau segera bangunkan

jiwaku merontak, raga gemetar saat engkau melaku kedepanku

untuk menyapa lebih nikmat

Aku belum merasa puas untuk mengabdi dalam abdian yang mulia

dalam perut romadhon, namun nafsu sudah merasa kenyang

itulah ajakan nafsu yang tak senono dalam menerimamu romadhon

Namun aku berharap akan jumpa kamu lagi tahun depan yaa romadhon

semoga tulangku masih kokoh, rabut tidak nampak putih lagi

dan ragaku tak terkubur tanah liat

Aku ingin berjuang dalam pelukanmu yaa romadhon

sebelum penyakit hati semakin parah, jiwa semakin pelupa

dan lisan terasa hampar dalam menikmati romadhon

Mohonkan pada penciptamu, bahwa aku masih rindu, aku masih sayang

dan masih ingin lama-lama  bersamamu yaa ramadhon

Mohonkan pada penciptamu yaa romadhon bahwa aku masih

ingin bermerraan denganmu lebih intim, sebelum tercabut nyawa  dari tubuhku, dan tanah liat mengkikis harapan nikmat dunia dan matahari sudah tidak menyinari tubuh lagi, titip salam ku pada orang tua ku,

titip salam pada Nabi mu, Yaaa Muhammad pengabdi agung terhadap nikmatnya romadhon, Meneropong datangnya Lailatul Qodar dan pewaris para nabi-nabi terhadahulu dan akhir zaman. semoga aku mendapati mu ditanah  Lapang Maksyar dengan seyummu yang menggelegar dan teriakanmu yang mengalun di Lapang Maksyar itu.

Engkau membawa bendera “Laaillahailloh” dengan tongkat “Muhammadur Rosululloh” semua insan engkau giring dengan bentangan bendera kemenangan dan keagungan.